My Pages

Jumat, 16 Mei 2014

TERAMPIL BELAJAR FISIKA TINGKAT SMP MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DISHARE ( DISCUSS, SHARING, AND REFLECTION )



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang gejala-gejala alam. Tujuan pengajaran fisika di SMP adalah agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan pengajaran fisika khususnya, telah dilakukan berbagai usaha kearah pembangunan, perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan, baik sistem pengelolaan maupun penmgkatan mutu. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan proses belajar.
Pada tahun ajaran 2009/2010, diketahui bahwa hanya 65% siswa yang tuntas belajar dari nilai KKM ( kriteria ketuntasan minimal) mata pelajaran IPA yang ditetapkan yaitu 60 sehingga perlu dilakukan remedial. Rendahnya hasil belajar fisika dapat diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain ketidakmampuan guru menggunakan srategi/pendekatan yang lebih cocok daam mengajarkan konsep sehingga menyebabkan kesulitan bagi siswa-siswa dalam memahami konsep fisika. Pelajaran Fisika selalu diujikan pula ketika Ujian Nasional ( UN ) dari tahun ke tahun. Selain itu juga ada Ujian Praktek Sekolah ( UPS ) sehingga hal itu juga termasuk yang menjadi beban bagi siswa SMP.
Setelah dicoba dengan berbagai metode ternyata kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika tidak seperti yang diharapkan. Berdasarkan kondisi yang demikian maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka, mengerti, berpartisipasi aktif, bekerja memecahkan masaiah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masaiah tersebut dengan temannya serta dapat membantu teman-teman yang rendah prestasinya. Hal ini dapat diwujudkan secara intensif dengan menerapkan suatu mode pembelajaran yang komunikatif.
Berdasarkan dari uraian diatas, akhirnya penulis memilih judul makalah “Terampil dan Efektif Belajar Fisika dengan ( Metode ) DISHARE pada Tingkat SMP”. Selain itu siswa seusia SMP merupakan masa pembentukan atau mudah untuk diarahkan disbandingkan tingkat SMA atau SMK.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis menentukan masalah yaitu :

a.       Apa itu metode belajar DISHARE?
b.      Untuk apa metode belajar DISHARE dilakukan ditingkat SMP?
c.       Seperti apa bentuk dan sifatnya metode belajar DISHARE ini?
d.      Bagaimana peran guru dan siswa dlam metode belajar DISHARE ini?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari uraian rumusan masalah diatas, maka penulis dapat menentukan tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :

a.       Meningkatkan konsetrasi siswa SMP dalam pelajaran Fisika.
b.      Melatih siswa SMP untuk mau mau terbuka dan berbagi informasi tentang fisika serta melatih siswa SMP untuk berfikir kritis dan kreatif.
c.       Siswa paham dan mengerti dari segi akademis maupun psikis.
d.      Mendekatkan hubungan keakraban antara siswa dengan gurunya sehingga tercipta susasana kelas yang kondusif.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Pembelajaran Komunikatif
Metode Komunikatif dalam pengajaran bahasa bermula dari suatu teori yang berlandaskan “bahasa sebagai komunikasi”, Tarigan (1989: 280). Pada bagian terdahulu sudah dikemukakan bahwa pandangan tentang bahasa dan pembelajaran bahasa selalu mengalami perubahan, sejalan dengan perkembangan pola pikir masyarakat.Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia, akhir-akhir ini sedang digalakkan penerapan Metode Komunikatif dan pendekatan terpadu.
Metode Komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Tampak bahwa bahasa tidak hanya dipandang sebagai seperangkat kaidah tetapi lebih luas lagi, yakni sebagai sarana untuk berkomunikasi. Ini berarti, bahasa ditempatkan sesuai dengan fungsinya, yaitu fungsi komunikatif. Menurut Littlewood (1981) pemikiran Metode Komunikatif didasarkan pada pemikiran bahwa :

a)      Metode Komunikatif membuka diri bagi pandangan yang lebih luas tentang bahasa. Hal ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahasa tidak terbatas pada tata bahasa dan kosakata, tetapi juga pada fungsi komunikatif bahasa.

b)      Metode Komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam pembelajaran bahasa. Hal itu menimbulkan kesadaran bahwa mengajarkan bahasa tidak cukup dengan memberikan kepada siswa bagaimana bentuk-bentuk bahasa asing, tetapi siswa harus mampu mengembangkan cara-cara menerapkan bentuk-bentuk itu sesuai dengan fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam situasi dan waktu yang tepat.

Metode Komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Metode komuikatif adalah sebuah metode yang lebih mengandalkan kreativitas para palajar dalam melakukan latihan.
Pada tahap ini keterlibatan guru secara langsung mulai dikurangi untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk mngembangkan kemampuan sendiri. Para siswa pada tahap ini ditekankan untuk lebih banyak berbicara dari pada guru. Secara pikologis setiap kelas memiliki kecenderungan, pandangan dan kemampuan kolektif yang tidak sama, oleh bab itu guru harus pandai memanfaatkan kondisi ini agar setiap pembelajaran yang dilakukan setidaknya memberikan kegairahan kepada mereka.

B.     Definisi Metode Pembelajaran DISHARE
Kata DISHARE berasal dari gabungan beberapa kata dalam bahasa Inggris yaitu : Discuss ( membahas ), Share ( berbagi ), dan Reflection ( merefleksikan ) yang artinya suatu model pembelajaran dimana siswa tidak harus dituntut mendapatkan ilmu dari guru secara langsung tetapi berasal dari hasil diskusi dari teman sekelas dan guru hanya sebagai moderator. Maka metode pembelajaran jenis ini merupakan bentuk penginovasian dari metode pembelajaran komunikatif. Berikut ini adalah penjabaran dari makna metode Pembelajaran DISHARE :

1.      Discuss ( Membahas )
Pembelajaran hendaknya dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Pembelajaran dirancang dalam bentuk siswa bekerja, praktik mengerjakan sesuatu, bertukar pikiran dan pendapat, mendemonstrasikan, dan menciptakan suatu gagasan.

Siswa belajar menggunakan keterampilan untuk berdiskusi dan menganalisis bukti, mengevaluasi ide dan proporsi, mereflesikan validitas data, memproses, membuat kesimpulan. Nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan dari bagian ini antara lain : berfikir kritis dan logis, rasa ingin tahu, kreatifitas.











Gambar B.1. Bentuk diskusi siswa SMP dalam metode pembelajaran DISHARE

2.      Share ( Berbagi )
Siswa menemukan dan menyimpulkan dari hasil diskusi yang dilakukan dalam bentuk ringkasan. Hasil yang siswa peroleh merupakan harus betul-betul hasil pemikiran buah karya sendiri sehingga harus disertakan bukti dan alas an yang kuat karena harus disampaikan kepada semua orang dalam kelas. Kemudian menentukan bagaimana mempresentasikannya dan menjelaskan penemuannya, dan menghubungkan ide-ide atau teori untuk mendapatkan konsep dari materi yang dibahas. Nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan pada bagian ini antara lain : tanggung jawab, toleransi, dan kepemimpinan.












Gambar B.2. Bentuk penyampaian hasil diskusi siswa SMP dalam metode pembelajaran DISHARE

3.      Reflection ( Merefleksikan )
Siswa menelaah suatu kejadian, kegiatan, dan pengalaman serta berpikir tentang apa yang siswa pelajari, bagaimana merasakan, dan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan baru tersebut. Siswa juga dapat mengetahui contoh implementasi materi dari hasil diskusi yang dilakukan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu guru akan menerima kesulitan siswa dalam bagian menerima materi yang telah diskusikan sehingga guru lebih mengerti kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Nilai karakter yang juga dapat dikembangkan dalam bagian ini antara lain rasa ingin tahu yang tinggi, tanggung jawab dalam berpendapat, dan kemandirian











Gambar B.3. Bentuk refleksi siswa SMP dan Guru dalam metode pembelajaran DISHARE

C.    Karakteristik Metode Pembelajaran DISHARE
Metode ini mempunyai karakteristik tersendiri dalam penerapanya antara lain sebagai berikut :

1.      Guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber ilmu tetapi hanya sebagai moderator atau fasilitator saja.
2.      Siswa lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran ini.
3.      Siswa tidak perlu banyak mencatat tetapi bahan materi sudah berwujud soft file.
4.      Media yang digunakan berbasis IT.
5.      Siswa lebih bebas berpendapat dan berbicara mengenai materi yang sedang dibahas.
6.      Guru lebih mudah mengawasi siswa-siswanya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
7.      Kebersamaan dalam bekerja sama kelompok lebih terbina.

8.      Memerlukan biaya operasinal yang lebih besar.
9.      Waktu yang diperlukan cenderung lebih sedikit untuk melakukan satu pertemuan.
10.  Sifat penilaian bisa berbentuk spontanitas berupa kuis atau sejenis e-learning.

D.    Media yang Digunakan dalam Metode Pembelajaran DISHARE
Demi menunjang keberhasilan penerapan metode belajar DISHARE ini maka diperlukan adanya suatu media pendukung. Selain itu media yang digunakan harus sudah berbasis IT karena untuk sebagai bentuk penyesuaian diri dengan keamajuan IPTEK yang telah berkembang pada masa kini. Media yang perlu digunakan dalam metode pembelajaran DISHARE antara lain sebagai berikut :
1.      Perangkat Komputer PC yang sudah terhubung internet setiap meja siswa.
2.      Proyektor atau Layar LCD.
3.      Pengeras Suara ( Speaker Sentral )
4.      Microphone.
5.      Buku Refleksi untuk setiap siswa.
6.      Flashdisk setiap siswa.
7.      Buku referensi mata pelajaran fisika bila diperlukan.








Gambar D.1. Komputer PC yang terintegrasi internet kabel ( LAN )







Gambar D.2. Proyektor Layar LCD








Gambar D.3. Pengeras Suara ( Speaker Sentral )








Gambar D.4. Microphone









Gambar D.5. Flashdisk untuk setiap siswa SMP





Gambar D.6. Buku Refleksi untuk setiap siswa SMP







Gambar D.5. Flashdisk untuk setiap siswa

E.     Langkah-Langkah Melakukan Metode DISHARE
Gambar E.1. Gambar denah penataan ruang kelas dalam metode pembelajaran DISHARE

Sebelum melakukan metode pembelajaran DISHARE, alangkah baiknya susunan ruang kelas dibuat seperti denah gambar seperti diatas demi lancarnya proses pembelajaran nanti. Kemudian dilanjutkan langkah-langkah sesuai dengan singkatan DISHARE yaitu sebagai berikut ini :
1.      Semua siswa SMP dibentuk kedalam beberapa kelompok antara 4-5 orang atau penataan meja kelas dibuat membundar.
2.      Kemudian para siswa harus mecari referensi melalui internet pada komputer PC masing-masing.
3.      Kemudian dibahas antar teman samping bangku siswa.
4.      Kemudian guru mengatur jalanya dan waktu Membahas agar tidak terlalu lama.
5.      Setelah proses membahas dilakukan kemudian guru harus melanjutkan proses berbagi dimana semua hasil membahas tadi disampaikan satu-persatu setelah itu disimpulkan sebagai hasil akhirnya oleh guru.
6.      Kemudian siswa dan guru yang telah menemukan materi tentang hasil membahas tadi lalu dibagikan kepada semua siswa satu kelas melalui komputer PC yang sudah terkoneksi ( nirkabel ).
7.      Selanjutnya siswa mengkopy materi tadi melalui flashdisk.
8.      Kemudian setelah dilakukanya membahas dan berbagi, semua siswa diminta untuk menyampaikan keluh kesah kesulitan pada bagian materi yang sudah dibicarakan tadi secara kolektif setiap siswa melalui buku refleksi yang sudah.
9.      Setelah semuanya sudah ditulis dalam buku refleksi, siswa diminta untuk menyampaikan ke semuanya per siswa, kemudian guru menampung seluruh refleksi dari siswa.
10.  Apabila sudah guru memberikan solusi atas keluhan dari siswa tadi satu per satu.
11.  Pada bagian ini guru dapat juga menggunakan contoh riil sebagai bentuk pengaplikasian materi tadi dengan kehidupan sehari-hari. Intinya pada bagian refleksi ini adalah mengevaluasi hasil pembahasan dari awal hingga akhir baik itu sisi positif maupun negatifnya. Buku Refleksi juga bisa sebagai catatan berita acara atas bentuk-bentuk kegiatan selama diskusi berlangsung.












BAB III
KESIMPULAN

            Berdasarkan dari uraian pembahasan diatas tadi, akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1.      Metode pembelajaran DISHARE merupakan bentuk metode pembelajaran yang menginovasikan dari metode pembelajaran komunikatif. Peran guru pada metode ini jelas-jelas hanya sebagai mediator dan fasilitator bukan sepenuhnya lagi sebagai sumber ilmu.
2.      Metode pembelajran DISHARE terbagi kedalam tiga proses bagian yaitu Discuss ( Membahas ), Share ( Berbagi ) dan Reflection ( Merefleksikan ). Pada bagian Merefleksikan siswa diberi kesmpatan menyampaikan keluh kesahnya dalam materi yang sedang dibahas sehingga layaknya seperti curhatan antara siswa dan guru.
3.      Nilai-nilai yang dapat dikembangkan pada metode ini antara lain : Keandirian, Tanggung jawab, Kreativitas, Toleransi, Kecakapan.
4.      Media yang digunakan dalam metode pembelajaran DISHARE ini sudah berbasis menggunakan IT sehingga siswa tidak perlu takut apabila dikatakan gaptek ( gagap teknologi ). Siswa lebih leluasa mengeksplor ilmu pengetahuan dengan media berbasis IT.










BAB IV
IMPLIKASI

            Berdasarkan dari uraian pembahasan diatas, akhirnya penulis dapat mengimplikasikan bahwa :

1.      Secara teoritis, metode pembelajran DISHARE dapat merangsang siswa akan rasa keingin tahuan yang tinggi mengenai materi Fisika. Mengubah siswa yang dari pasif menjadi aktif.
2.      Meningkatkan konsentrasi belajar siswa terutama dibidang pelajaran Fisika dengan mengkolaborasikan media IT dengan pengetahuan tentang Fisika. Sehingga tujuan yang diharapkan dari media ini jelas-jelas memihak pada siswa. Maka siswa dalam metode ini benar-benar diusahakan sedemikian rupa dalam belajar Fisika.
3.      Metode pembelajaran DISHARE merupakan salah satu usaha pendekatan hubungan antara siswa dengan gurunya dalam proses belajar mengajar. Sehingga siswa tidak merasa canggung, kaku dan takut terhadap gurunya lagi.













DAFTAR PUSTAKA



( 19 : 26 / 7 Oktober 2013 )


Nasution,.S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.


<< BACK                                                                                                                    NEXT >>

1 komentar:

  1. Terampil Belajar Fisika Tingkat Smp Menggunakan Metode Pembelajaran Dishare ( Discuss, Sharing, And Reflection ) ~ Cahaya Ilmu Teknik >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Terampil Belajar Fisika Tingkat Smp Menggunakan Metode Pembelajaran Dishare ( Discuss, Sharing, And Reflection ) ~ Cahaya Ilmu Teknik >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Terampil Belajar Fisika Tingkat Smp Menggunakan Metode Pembelajaran Dishare ( Discuss, Sharing, And Reflection ) ~ Cahaya Ilmu Teknik >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    BalasHapus